Awal Perjalanan, Cerita yang Menarik!
Suatu perpisahan merupakan keadaan yang sulit diterima oleh kita semua. Tahun lalu merupakan tahun yang luar biasa. Tapi, rencana Tuhan itu indah. Dengan izin-Nya, aku diperbolehkan melangkah lebih jauh lagi yaitu kuliah di jurusan yang masih sama namun kali ini tempat aku ditempah adalah Universitas Sumatera Utara.
Ketika tanggal 14 Agustus tiba, pukul 15.00 WIB, aku kuatkan tekadku untuk membuka pengemuman itu. Dan, “guess what” aku sangat bahagia, kaget, kehabisan kata-kata, dan sedih juga. Semua bercampur menjadi 1 rasa. Itu merupakan salah satu hari yang paling terbaik dalam hidupku. Aku menyadari kasih Tuhan tidak kalah panjang dengan semua beban yang kita pikul. Dia ada dan selalu mendengar doa kita.
Aku pun langsung menceritakan ini kepada keluarga, teman, family. Mereka semua senang tak terkecuali teman-teman kuliahku dulu di Jambi. Jujur, sakit hati sebenarnya aku dan sangat berat mengatakan selamat tinggal untuk mereka. Teman yang bukan hanya sebatas teman melainkan sudah seperti saudara satu sama lain, ketika kita dihadapkan dengan perpisahan, mata pun tidak sanggup menahan beratnya air mata pun. Ya, pada tanggal 20 Agustus, aku sempatkan diriku untuk kembali sekali lagi ke Jambi. Ya, pasti kalian taulah, mau ngambil semua barang-barangku di sana. Dan, aku naik bus. Singkat cerita, perjalanannya sungguh melelahkan, Bos! 2 hari 1 malam, pantat lu sakitnya sampai ga kerasa lagi HAHAHA.
Akhirnya aku sampai di Jambi pada tanggal 21 Agustus, tepatnya di loket intra dekat Simpang Rimbo, Kota Jambi, dijemput oleh teman baikku, Yose. Sebenarnya aku udah minta tolong bukan kepada dia saja, tapi kepada Ardiansyah, Ariq, dan Leandro juga. Tapi, mereka pada saat itu berhalangan datang sehingga Yose aja yang datang jemput aku di loket. Dan, sampai di kos, beuhh this sucks. Kotornya minta ampun, dah. Banyak kecoa bermatian, tempat tidur yang bau, lantai yang berdebu, dan baju-baju yang sudah kotor. Aku langsung bergegas membersihkan semuanya dan pastinya dibantu Yose HAHA. thank you, Yos! Kemudian, ga lama setelah itu, Ariq pun datang. Kami bergotong royong ceria *asekk* membersihkan kos dan selesai pukul 18.00 WIB. Ketika kami bertiga mau makan, Leandro pun datang seperti yang dijanjikannya kepada kami. Akhirnya, aku, Yose, Ariq, dan Leandro makan di samping kosku. Nama tempatnya sih Uni One 3. Itu tempat makan anak UNJA sih! aku traktir mereka sih soalnya mereka udah capek datang- jauh-jauh.
Singkat cerita, besok, 22 Agustus, aku ke rumah namboruku di Jerambah Bolong, Kota Jambi. Lumayan jauh lah dari kos tapi dekat dengan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin. Dan akhirnya dari jam 07.00 WIB - 15.00 aku di sana sambil ngabisin waktu untuk terakhir kalinya. Aku juga punya meeting dengan salah satu kolega, rekan, sekaligus orang yang memberikan aku banyak perubahan dan supporter terbaik. Aku selalu mengaguminya bahkan hingga saat ini. Walaupun ga lama, tapi waktu memaksa aku untuk kembali. If somehow The Lord give me second chance that moment, I would do much much longer in there. Dan kadang aku berpikir aku ga akan menemukan yang kayak dia lagi di manapun. Thank you.
Malamnya, seperti biasa, aku akan sekali lagi menjumpai teman semua cowok walaupun ga lengkap HAHAHA. tapi it's okey. Di sana kami saling bercerita ya sekalian ngucapin selamat berjumpa lagi di lain kesempatan. Terima kasih teruntuk kalian, Ardiansyah, Yose, Leandro, Ariq, Dani, Fariz, Natan, Ardi Bimantoro, Yudistira, dan semua teman-teman cowokku yang sudah kuanggap saudara yang ga bisa kusebutkan satu persatu.
Besok paginya, tanggal 23 Agustus, aku berangkat. Meninggalkan Kota Jambi, kota yang penuh kenangan. Berat sekali kaki ini melangkah pergi hingga aku tidak sadar, air mataku jatuh di dalam bus mengingat kembali kenangan itu semua. Aku diantar ke loket oleh Ardiansyah. Jujur dalam hatiku aku berkata, ni orang sungguh baik. Dia lah orang yang banyak sekali membantu ku di Jambi. Bahkan dia sudah mengganggap aku seperti adiknya sendiri. Bukan maksud untuk mengkreditkan teman yang lain tapi Ardiansyah ini adalah orang yang aku sangat hargai atas pertolongannya selama ini. Terima kasih, Kawan!
Satu hal yang ingin aku katakan kepada semua teman-teman ku di Jambi adalah perpisahan bukan menjadi penghambat kita untuk saling berinteraksi lagi, bukan jadi penghambat untuk saling membantu satu sama lain, melainkan kita harus jadikan ini sebagai alat untuk memperkuat lagi hubungan kita. Best of luck for you guys, sukseslah selalu di manapun nanti kalian berada. Jangan lupa samaku, yah. Hatiku selalu punya tempat terindah buat kalian semua. Maafkan semua kesalahanku yang pernah kuperbuat kepada kalian yah. Ga ada maksud untuk menyakiti kalian. Akhir kata, selamat berjumpa lagi di lain kisah. Aku selalu menyayangi kalian. Terima kasih❤️🤗
— Billy.